Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Gunung Api, Memahami Bahaya dan Persiapan Menghadapi Bahayanya



Ada yang memerhatikan berita di pekan kemarin, tepatnya pada 10 April 2020? Selama di rumah, jangan lupa update dengan berita ya. Biar kita banyak wawasan juga. Nah, di tanggal yang dimaksud itu, ternyata ada erupsi gunung Anak Krakatau. 




Sumber gambar : www.freepik.com

Kenapa kita perlu tahu dengan gunung Anak Krakatau? Karena letaknya berdekatan dengan kita sebagai warga Banten, lho. Kalau bepergian ke Lampung, pastilah akan lewat dan lihat gunung Anak Krakatau. 


Kenapa dinamakan gunung Anak Krakatau? Karena ibunya, eh gunung Krakatau telah meletus lebih dulu. Kapan itu terjadi? Gunung krakatau meletus pada tahun 1883, dan jadi salah satu letusan vulkanik yang paling mematikan sepanjang sejarah. Korbannya sekitar 36.417 jiwa. 

Jadi ceritanya, si gunung kemarin erupsi. Apa itu erupsi? Erupsi itu keluarnya magma dari perut gunung. Erupsi bisa terjadi disertai ledakan bisa juga tanpa ledakan.
Nah, kali ini kita akan memperdalam pengetahuan tentang gunung api. 

Mengenal Gunung Api 

Apa itu gunung api? Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.


Indonesia merupakan salah satu negara yang punya gunung api aktif terbanyak. Bahkan ada beberapa daerah yang mempunyai lebih dari satu gunung api aktif. Wow..  

Indonesia sebagai Ring Of Fire  

Tahu nggak, Indonesia itu termasuk kawasan ring of fire, lho! Emang apaan sih ring of fire itu? Ring of fire artinya cincin api.
Maksudnya adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasisik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa pas Pasifik. 

Bagian-bagian Gunung Api


Indonesia punya berapa gunung api ya? Berdasarkan data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indonesia Indonesia miliki 127 gunung api aktif. Dari sejumlah itu, 19-nya ada di Pulau Jawa.

Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Erupsi Gunung Api

Oh iya. Ada istilah dalam gunung api itu istilah awas, siaga, waspada, normal. Pada status itu, tindakan dan kewaspadaan kita pun berbeda-beda. Berikut ini penjelasannya. 


Gunungapi bisa menjadi bencana. Nah, agar tidak menimbulkan banyak korban, dalam penanggulangannya, terdapat beberapa persiapan. Ada tips nih dari BNPB untuk menghadapi erupsi gunung. Cekidot.




AL Quran Tentang Gunung


Al Quran juga berbicara tentang gunung. Tepatnya dalam Surat An Naml (27) ayat 88 :
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An Naml [27]:88).

Wah, kalau gitu, gunung bergerak ya? Emang sih. Gunung itu tidak diam seperti yang kita lihat. Para ilmuwan sepakat bahwa gunung tidak diam seperti yang kita anggap, melainkan bergerak.
Dalam buku Tafsir Ilmi 'Samudra dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan bahwa gunung terus bergerak.


Kecepatan Gunung Bergerak



Lempengan bumi bergerak di atas lapisan mantel bumi. Penelitian menyatakan bahwa pergerakan benua memiliki kecepatan 1-5 cm per tahun. Gunung sebagai hasil dari fenomena lipatan juga bergerak mengikuti gerak lempengan. 

Lempengan kerak Bumi tersebut bergerak seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Gunung-gunung ini bergerak mengambang bersama mengikuti gerak lempengan tempat gunung tersebut berada. 

Al-Quran menegaskan bahwa gunung diciptakan untuk menahan guncangan-guncangan akibat tekanan gas yang terbentuk di dalam bumi dan guncangan akibat gempa.

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Anbiya [21]: 31).

Mengapa gunung diistilahkan sebagai pasak? Sebenarnya, kerak bumi mengapung di atas cairan. Lapisan terluar bumi membentang 5 km dari permukaan. Kedalaman lapisan gunung menghujam sejauh yang 35 km. Dengan demikian, pegunungan adalah semacam pasak yang didorong ke dalam bumi. (*)

Post a Comment for "Mengenal Gunung Api, Memahami Bahaya dan Persiapan Menghadapi Bahayanya"