Beginilah Kelas Content Creator
Hari ini saya berbagi ilmu sama anak SD. Wah, biasanya kan sama anak SMA. Jadi ada yang berbeda kali ini.
Saya datang sebagai mentor content creator . Ada empat lima anak di kelompok itu. Ada Gazi, Kenat, Regan, Ravi, dan Sagara.
Kelompok ini arahnya membuat konten seperti short movie, video, podcast, dan sejenisnya.
Zaman now kita bisa berpenghasilan dari Youtube. Banyak anak-anak yang kalau ditanya apa cita-citanya akan menjawab "Jadi YouTuber".
Teknologi semakin canggih. Smartphone canggih cepat berganti generasi ke generasi. Kuota semakin murah bak harga kerupuk. Maka berinternet ria menjadi hal yang biasa. Ditambah, saat ini sedang pandemi, banyak aktivitas dialihkan di dunia maya.
Lima generasi Z ini punya kesamaan minat. Mereka meminati video. Sudah punya dasarnya. Jadi saya cuma mengarahkan. Saya terkejut, seusia mereka sudah tau video sinematik, coba...
Cuma satu yang agak beda. Namanya Sagara. Dia suka sejarah. Mahir cerita tentang kisah-kisah tempo dulu. Cerita favoritnya Raden Kian Santang. Namun, dia agak pemalu.
"Belum pernah bikin video, Pak"
Saya ditemani Bu Imas. Penanggung jawab kegiatan ini. Sagara bilang maaf nanti kalau ngomongnya kurang lancar.
Sebuah Tragedi
Supaya dia ada bahan, saya kasih contoh vlog cerita rakyat. Saya menceritakan kisah Hantu Pirau. Sebuah cerita rakyat Jambi.
Saya ngomong di depan kamera. Pakai mic clip Boya supaya suara terdengar lebih jelas.
Dengan percaya diri bercerita. Sekitar empat menit kemudian cerita selesai. Lalu saya akan mencabut mic. Saat mengecek kamera ternyata oh ternyata kamera belum merekam!
Aduh biyung... Lha ngapain dari tadi. Duh..mana udah lancar ngomong. Masak iya diulang. Yo wis lah. Nasib sedang apes nian. Akhirnya gantian Sagara yang bikin video.
Tragedi ini jadi pelajaran. Bahwa kalau mau bikin video harus diingat beberapa hal.
1. Pastikan perekam sudah berjalan
2. Format video sebaiknya 16:9 atau landscape sesuai format tampilan Youtube
3. Jangan membelakangi cahaya atau bagian terang
4. Pakai mic agar suara terdengar jelas. Pernah beberapa kali saya membuat video tanpa mic, suaranya tak jelas. Volumenya kecil saja, video jadi tak maksimal.
#18MarchChallenge
#Ceritakelaskuhariini#
#Ceritamuridkuhariini#
#Ceritaanakkuhariini#
Semakin memantapkan niat saya yakni sesudah ujian nanti, saya akan melanjutkan keterampilan anak-anak. Setelah membuat blog, nanti akan saya ajari Kin*master dan memiliki channel youtube. Semoga terkabul, mohon doanya.
ReplyDeletePak D keren. Punya banyak skill. Menulis iya, bikin video juga. Jadi panutan ini
Delete